Gambar Ilustrasi Jenis Longsoran
- Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring
meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan
menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan
dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke
bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali. Pada awal
musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.
Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui
tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian
dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ada
pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan
diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat
tanah.
- Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.
Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air
laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor
adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya
mendatar.
- Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat
dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah
jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila
terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap
pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika
udara terlalu panas.
- Batuan yang kurang kuat
Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran
pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat.
Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan
dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng
yang terjal.
- Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan,
perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan
persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat
tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi
longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena
akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan
umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
- Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan,
getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang
ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah
menjadi retak.
- Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng
menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi
longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
- Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan
kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama
di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering
terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
- Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain
itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan
menjadi terjal.
- Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan
pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah
tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di
bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang
kemudian diikuti dengan retakan tanah.
- Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan
material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau
sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:
- Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.
- Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.
- Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
- Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
- Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
- Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.
- Longsoran lama ini cukup luas.
- Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:
- Bidang perlapisan batuan
- Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
- Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.
- Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
- Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.
- Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
- Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.
- Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam
jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan
guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih
meninggal.
Penyebab Tanah Longsor, Ciri-ciri, dan Cara Mencegahnya yang Mudah Diterapkan
Tentang Tanah Longsor
Tanah
longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di
kawasan Indonesia. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah
pegunungan, bukit, lereng yang curam, maupun tebing. Tak jarang tanah
longsor juga terjadi di lahan pertanian dan perkebunan yang posisinya
terletak di tanah miring.
Nah, penyebab tanah longsor ini bermacam-macam. Tanah longsor
merupakan peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis, seperti jatuhnya bebatuan
atau gumpalan besar tanah.
Penyebab Tanah Longsor
Terdapat
banyak faktor penyebab tanah longsor. Secara umum, terdapat dua faktor
utama penyebab tanah longsor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi suatu material,
sehingga material tersebut terdorong untuk bergerak.
Sedangkan pada faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan material
tersebut bergerak sehingga terjadilah tanah longsor. Namun penyebab
utama tanah longsor adalah gravitasi yang menarik tanah ke bawah. Selain
itu, terdapat faktor lain yang menyebabkan tanah longsor, seperti:
1. Tingginya Curah Hujan
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya
bencana longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan
membentuk pori-pori tanah atau rongga tanah, kemudian selanjutnya
terjadi keretakan pada tanah tersebut.
Nah, saat musim hujan datang, otomatis air hujan ini akan masuk ke
dalam rongga tanah atau pori-pori tanah yang terbuka tadi. Membuat air
hujan akhirnya memenuhi rongga, yang menyebabkan terjadinya pergeseran
tanah. Akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah.
2. Erosi Tanah
Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling
sering terjadi. Erosi ini bisa terjadi ketika ada aliran air yang deras
menyerang tanah, sehingga tanah bertambah curam. Aliran air ini bisa
berupa gelombang air laut, air yang berasal dari hujan atau badai, air
bah, air sungai, dan lain sebagainya.
3. Lereng Tebing yang Terjal
Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin
dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng
tersebut. Waspada jika di sekitar tempat tinggal kamu terdapat tebing
atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor.
4. Getaran
Siapa sangka, ternyata getaran juga sebagai penyebab terjadinya tanah
longsor. Getaran kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di
sekitar lereng perbukitan, akan secara tidak langsung mengakibatkan
tanah menjadi longsor. Tetapi berproses, pertama jalanan di lereng bukit
ini perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan, lama-lama
akan terjadi longsor. Sementara getaran besar dapat langsung menyebabkan
tanah longsor, antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa
bumi.
5. Hutan Gundul
Kalau di kawasan kamu tinggal terdapat penebangan hutan secara liar,
maka hal ini akan memberikan dampak akibat hutan menjadi gundul,
sehingga berdampak pada terjadinya bencana longsor. Pentingnya pohon di
daerah perbukitan khususnya adalah untuk menyimpan air dan memperkuat
struktur tanah. Ya, air yang berlimpah akan disimpan terlebih dahulu di
akar pohon, sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor.
6. Ada Lahan Pertanian di Lereng
Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk, akan berdampak
pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan
memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur
tanah tetap kuat.
Pohon yang ditebang untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian
tanpa mempertimbangkan efeknya. Pepohonan yang ditebang maka akan
kehilangan fungsinya untuk memperkuat tanah dan akarnya yang mampu
menyerap air, juga untuk menghindari penyebab pemanasan global sehingga
ketika curah hujan sedang tinggi. Maka hal ini memungkinkan untuk
terjadi bencana tanah longsor maupun banjir.
Ciri-ciri Akan Terjadi Tanah Longsor
- Sehabis hujan, tampak ada retakan pada lereng,
Kerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuh,
Tiba-tiba timbul mata air baru,
Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor,
Pintu maupun jendela sukar terbuka,
Pepohonan tampak miring,- Halaman rumah atau dalam rumah mendadak ambles.
Mencegah Terjadinya Tanah Longsor
- Hindari membangun rumah di bawah atau dekat tebing,
Buatlah sengkedan atau terasiring di lereng terjal kalau membentuk pemukinan di daerah tersebut,
Hindari untuk membuka kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga,
Apabila terlihat ada retakan, segara tutup retakan tersebut dengan
tanah yang kemudian dipadatkan agar air hujan tidak bisa menerobos
celah-celah tanah,
Hindari pemotongan geometri lereng tebing menjadi tegak,
Penebangan pohon di sekitar lereng sebaiknya tidak dilakukan,
Pemukiman yang didirikan di tepian sungai, rentan terkena erosi,
Membuat saluran pembuangan air yang secara otomatis bisa menjadi saluran penampungan air tanah,
Menanam jenis tananam keras dan ringa, yang memiliki akar dalam yang ditanam di wilayah curam, dan
Pengembangan usaha tani rumah longsor lahan.
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TANAH LONGSOR, CIRI-CIRINYA DAN PENCEGAHANNYA. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.