Tes Pit (Sumur Uji) merupakan bagian dari
metode eksplorasi langsung lainnya. Test pit (sumur uji) merupakan
salah satu cara dalam pencarian endapan atau pemastian kemenerusan
lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini dilakukan jika
dibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m). Pada umumnya suatu deretan
(series) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan dapat
dikorelasikan dalam arah vertikal dan horisontal
Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan-endapan berlapis.
• Pada
endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan
kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan
lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik variasi endapan secara
vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling (lihat Gambar
6.5). Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai menembus
keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya batubara dan
mineralisasi berupa urat (vein).
• Pada
endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual),
pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan
(zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-masing
zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji
dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.
Pada
umumnya, sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 3–5 m dengan
kedalaman bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji. Pada
endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m
atau sampai menembus batuan dasar.
Dalam pembuatan sumur uji tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• ketebalan horizon B (zona laterit/residual),
• ketinggian muka airtanah,
• kemungkinan munculnya gas-gas berbahaya (CO2, H2S),
• kekuatan dinding lubang, dan
Pada
umumnya, sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 3–5 m dengan
kedalaman bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji. Pada
endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m
atau sampai menembus batuan dasar.
Dalam pembuatan sumur uji tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• ketebalan horizon B (zona laterit/residual),
• ketinggian muka airtanah,
• kemungkinan munculnya gas-gas berbahaya (CO2, H2S),
• kekuatan dinding lubang, dan
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Eksplorasi Menggunakan Metode Tes Pit . Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.