ISTILAH DALAM ILMU GEOLOGI
- Agregat Tanah adalah gumpalan/bongkahan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jelas. Berbeda dengan struktur tanah yang
mempunyai bentuk yang jelas. - Profil Tanah adalah penampang vertikal tanah yang ditempati oleh horizon-horizon dan di bawahnya terdapat bahan induk.
- Pedon adalah tubuh tiga dimensi dari tanah dengan
dimensi-dimensi lateral. Pedon biasanya mempunyai luas antara 1-10
meter, dimana horizon-horizon terputus atau siklik. - Polypedon adalah gabungan atau kumpulan dari pedon-pedon yang mempunyai sifat yang hampir sama atau sama.
- Glay adalah warna tanah keabuan karena tergenang air yang sangat lama.
- Redoxymorphyl adalah suatu bentuk tanah yang disebabkan oleh proses reduksi dan oksidasi. Contohnya di daerah Lamongan.
- Continum adalah proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
- Soil Scape adalah gabungan dari beberapa polypedon yang
mempunyai sifat yang berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan
polypedon yang lainnya. - Foto Udara adalah hasil pemotretan dari udara dengan
menggunakan perangkat pemotretan yang ditempatkan di pesawat,
helikopter, atau benda terbang lainnya yang menggambarkan kenampakan
dari suatu area di permukaan bumi. - Sistem Grid adalah survei tanah dengan cara mencari sifat yang sama dengan menggunakan daerah yang didelineasi.
- Pendekatan Fisiografis adalah melihat daerah yang akan dijadikan tempat observasi dengan foto udara.
- Grid adalah penetuan titik yang diterapkan pada survei tanah dengan memperhatikan kedetailan tertentu.
- Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan laut.
Peta Rupa Bumi (Topografi)
- Judul : Peta Rupa Bumi BAKOSURTANAL
- Tahun Penerbitan : 2002
- Pembuat Peta : Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional melalui Proyek Atlas Sumberdaya dan Lingkungan
- Skala : 1 : 425.000
- Sistem Proyeksi : Geodetic / Universal Transverse Mercator (UTM)
- Lokasi Peta : Nusa Tenggara Barat
Peta Administrasi
- Judul : Peta Administrasi Kabupaten Bima
- Tahun Penerbitan : 2014
- Pembuat Peta : Peta Tematik Indonesia
- Skala : 1 : 275.000
- Sistem Proyeksi : Geodetic / Universal Transverse Mercator (UTM)
- Lokasi Peta : Bima, Nusa Tenggara Barat
Peta Hidrogeologi
- Judul : Peta Hidrogeologi Pulau Lombok dan Sumbawa Barat, NTB
- Tahun Penerbitan : 2000
- Pembuat Peta : KWDESDM (Toto Ridwan dan Purwanto Sudadi)
- Skala : 1 : 250.000
- Sistem Proyeksi : Geodetic / Universal Transverse Mercator (UTM)
- Lokasi Peta : Nusa Tenggara Barat
Peta Geologi
- Judul : Peta Geologi Provinsi NTB dan NTT
- Tahun Penerbitan : 2013
- Pembuat Peta : Badan Informasi Geospasial
- Skala : 1 : 250.000
- Sistem Proyeksi : Geodetic / Universal Transverse Mercator (UTM)
- Lokasi Peta : Nusa Tenggara Barat
Website Provinsi, Kabupaten, dan Kota
KEADAAN UMUM WILAYAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Nusa Tenggara Barat terletak diantara 155o46’-119 o5’ Bujur Timur dan 8o10’-9o5’
Lintang Selatan. Nusa Tenggara Barat terdiri atas dua Pulau besar,
yaitu: Pulau Lombok dengan luas wilayah 4.738,70 km² dan Pulau Sumbawa
dengan luas wilayah 15.414,45 km². Luas daerah Nusa Tenggara Barat
adalah 2.015.315 km².
Batas-batas Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah:
- Disebelah Utara : Laut Flores
- Disebelah Selatan : Lautan Indonesia
- Disebelah Barat : Selat Lombok
- Disebelah Timur : Selat Sape
Di bagian Barat Laut (sebelah Utara Kota Ampenan) terdapat bukit,
dimana disepanjang bukit dan pertemuan gunung-gunung tersebut terdapat
sumber-sumber mata air yang sangat berperan dalam peningkatan produksi
pertanian. Dibagian tengah Pulau Lombok terdapat dataran rendah yang
bentuknya datar sampai bergelombang. Sebagian besar daerah ini merupakan
daerah persawahan dan daerah perkebunan. Topografi Pulau Sumbawa
terdiri dari pegunungan dan berbukit.
Berdasarkan Peta Tanah Tinjau Skala 1 : 250.000 (Lembaga Penelitian
Tanah, 165 dan 167), jenis tanah di Provinsi Nusa Tenggara Barat terbagi
menjadi 26 jenis tanah dan yang paling dominan ada 5 jenis tanah yaitu:
- Tanah Mediteran : 23,41 %
- Tanah Regosol : 19,35 %
- Tanah Aluvial : 7,29 %
- Tanah Grumusol : 5,14 %
- Tanah Latosol : 2,03 %
Sedangkan jenis tanah lainnya adalah jenis tanah Kompleks Latosol
Mediteran ditambah jenis tanah lainnya yang belum ada datanya. Di Pulau
Lombok jenis tanah yang banyak dijumpai adalah jenis tanah Regosol
Coklat seluas 36.353 km² dan yang tersempit adalah jenis Regosol Kelabu
dan Aluvial hidromorp seluas 1,79 km². Sedangkan di Pulau Sumbawa jenis
tanah Komplek Latosol Mediteran Coklat kemerahan dan Mediteran Coklat
yang terluas terdapat di Kabupaten Sumbawa seluas 471.720 km², Kabupaten
Bima seluas 146.471 km² dan Kabupaten Dompu seluas 711.78km². Di Pulau
Lombok jenis tanah ini tidak dijumpai.
Selama lima tahun terakhir di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah terjadi peningkatan penggunaan lahan sawah, yaitu dari:
- Lahan sawah tadah hujan menjadi lahan sawah irigasi non PU.
- Lahan sawah irigasi non PU menjadi lahan sawah irigasi sederhana.
- Lahan sawah irigasi sederhana menjadi lahan sawah irigasi ½ teknis.
- Lahan sawah irigasi ½ teknis menjadi lahan sawah teknis.
Perkembangan penggunaan lahan di Nusa Tenggara Barat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Daerah Nusa Tenggara Barat ditandai oleh 2 musim yaitu musim hujan
yang terjadi antara bulan Oktober s/d Maret dan musim kemarau yang
terjadi antara bulan April s/d September. Pada dasarnya iklim di Nusa
Tenggara Barat dicirikan oleh periode hujan yang pendek yaitu berkisar
antara 3-4 bulan basah dan musim kering yang panjang yaitu sampai lebih
dari 6–9 bulan. Zone curah hujan di Nusa Tenggara Barat dibagi menjadi 7
(tujuh) Zone berdasarkan homogenitas wilayah (topografi, ketinggian
tempat, dan temperatur).
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai ISTILAH DALAM ILMU GEOLOGI. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.