50 Istilah Penting dalam Konstruksi Jembatan
Salah satu infrastruktur yang sangat penting adalah jembatan. Jembatan berfungsi sebagai menyambungkan satu akses ke akses lainnya baik itu orang, kendaraan dan yang lainnya.
Sebagai orang teknik sipil sepatutnya kita mengetahui beberapa istilah yang berhubungan dengan konstruksi jembatan. Berikut ini adalah pengertian atau definisi dari kumpulan istilah - istilah penting yang muncul dalam rekayasa jembatan.
1. Jembatan, Jembatan adalah suatu struktur yang mempunyai panjang total di atas 6 m antara muka bagian dalam dinding tanah untuk mengangkut lalu lintas atau beban bergerak lainnya di atas suatu cekungan atau penghalang seperti saluran, jalan raya atau rel kereta api. Jembatan ini diklasifikasikan sebagai:
- Jembatan kecil – Panjang keseluruhan jembatan antara permukaan bagian dalam dinding tanah hingga 30m dan di mana rentang individu tidak lebih dari 10m
- Jembatan kecil – Total panjang hingga 60m
- Jembatan utama – Total panjang lebih dari 60m
2. Gorong - gorong, adalah Struktur saluran drainase melintang dengan panjang total 6 m atau kurang antara permukaan bagian dalam dinding tanah.
3. Foot Bridge, adalah sebuah jembatan yang banyak digunakan untuk membawa pejalan kaki, sepeda dan hewan.
4. High Level Bridge, adalah jembatan yang membawa jalan raya di atas HFL saluran.
5. Submersible Bridge/Vented Causeway, adalah sebuah jembatan yang dirancang untuk ditinggikan saat banjir.
6. Chanel/ Kanal : Aliran air alami atau buatan.
7. Clearance : Jarak terpendek antar batas pada posisi tertentu dari struktur jembatan.
8. Freeboard : Perbedaan antara HFL (allowing afflux) dan level pondasi tanggul jalan pada pendekat.
9. HFL : Debit banjir tertinggi adalah level banjir tertinggi yang pernah tercatat atau level yang diperhitungkan untuk debit rencana.
10. LWL : Tinggi muka air terendah adalah tinggi muka air yang diperoleh pada musim kemarau.
11. Length of Bridge : Panjang struktur jembatan akan diambil sebagai panjang keseluruhan yang diukur sepanjang garis tengah jembatan antara permukaan bagian dalam dinding tanah.
12. Linear Waterway : Lebar saluran air antara tepi ekstrim permukaan air di HFL diukur tegak lurus terhadap muka abutment.
13. Linear Efektif: Total lebar saluran air jembatan di HFL dikurangi lebar efektif saluran air penghalang.
14. Safety Curb : Sebuah trotoar jalan untuk sesekali digunakan lalu lintas pejalan kaki.
15. Width of Carriageway : Lebar bersih minimum yang diukur pada sudut kanan terhadap garis tengah memanjang jembatan antara permukaan tepi jalan raya atau kemiringan roda bagian dalam.
16. Super elevasi/Cant/Banking : Kecenderungan melintang yang diberikan pada c/s jalan raya pada kurva horizontal untuk mengurangi efek gaya sentrifugal pada kendaraan yang bergerak.
17. Vertical Clearance/ Izin vertikal adalah Ketinggian dari tingkat banjir desain tertinggi dengan afflux saluran ke titik terendah bangunan atas jembatan pada posisi sepanjang jembatan di mana jarak bebas dilambangkan.
18. Bearings/ Bantalan : Bagian dari struktur jembatan yang memikul langsung semua gaya dari struktur di atasnya dan menyalurkannya ke struktur pendukung.
19. Sliding Bearings : Jenis bantalan dimana gerakan geser diperbolehkan.
20. Rocker Bearing : Tidak ada gerakan geser yang diizinkan tetapi memungkinkan gerakan rotasi.
21. Sliding cum rocker Bearing: Jenis bantalan yang selain gerakan geser baik pelat atas atau bawah dilengkapi dengan kelengkungan yang sesuai untuk memungkinkan rotasi.
22. Roller cum Rocker Bearing : Suatu jenis bantalan, yang memungkinkan gerakan longitudinal dengan menggelinding dan sekaligus memungkinkan gerakan rotasi.
23. Elastomer Bearing/ Bantalan Elastomer : Bantalan yang terdiri dari satu atau lebih lapisan dalam elastomer yang dilapisi dengan laminasi baja bagian dalam melalui proses vulkanisasi. Katering bantalan untuk translasi dan/atau rotasi superstruktur dengan deformasi elastis.
24. Laminated Bearing : Bantalan yang terdiri dari lapisan alternatif elastomer dan laminasi yang terikat secara integral selama vulkanisasi.
25. Fixed POT Bearing/ Bantalan POT Tetap: Suatu jenis bantalan POT yang bersama dengan beban vertikal memikul dan mentransmisikan gaya horizontal ke arah mana pun dan memungkinkan rotasi pada sumbu apa pun di bidang horizontal tanpa mengizinkan gerakan apa pun di bidang horizontal.
26. True sliding type POT-cum-PTFE Bearing/ Bantalan POT-cum-PTFE tipe geser sejati, adalah Suatu jenis bantalan POT yang menahan dan mentransmisikan beban vertikal dan memungkinkan gerakan ke segala arah di bidang horizontal dan mengakomodasi rotasi tentang sumbu apa pun di bidang horizontal.
27. Guided Sliding type POT cum PTFE Bearings/ Bantalan POT cum PTFE tipe Geser Terpandu, adalah Suatu jenis bantalan POT yang bersama dengan beban vertikal menahan dan mentransmisikan gaya horizontal hanya dalam satu arah dan memungkinkan gerakan tegak lurus terhadap arah itu dan memungkinkan rotasi pada sumbu apa pun pada bidang horizontal.
28. Free PTFE Sliding Assembly/ Rakitan Geser PTFE Gratis : Suatu jenis rakitan geser PTFE, yang bersama dengan beban vertikal menahan dan mentransmisikan gaya horizontal dalam satu arah dan memungkinkan gerakan tegak lurus ke arah itu.
29. Guided PTFE Sliding Assembly/ Rakitan Geser PTFE Terpandu, adalah Suatu jenis rakitan geser PTFE, yang bersama dengan beban vertikal menahan dan mentransmisikan gaya horizontal dalam satu arah dan memungkinkan gerakan tegak lurus ke arah itu.
30. Pin Bearing, adalah Bantalan yang terdiri dari pin logam yang disediakan di dalam silinder logam untuk menahan dan mentransmisikan horizontal bebas ke segala arah di bidang horizontal dan mengakomodasi gerakan rotasi pada sumbu apa pun. Bantalan pin tidak dapat menahan atau mentransmisikan beban vertikal apa pun.
31. Metallic Guide Bearing/ Bantalan Pemandu Logam, adalah Bantalan yang terdiri dari rakitan geser dengan penahan sepanjang arah yang diinginkan untuk menahan dan meneruskan gaya horizontal dan mampu memungkinkan gerakan dalam satu arah dan ke arah gaya horizontal. Bantalan Pemandu Logam dan mampu memungkinkan rotasi hanya pada sumbu yang tegak lurus terhadap bidang geser. Bantalan Logam tidak dapat menahan atau mentransmisikan beban vertikal apa pun.
32. Abutment, adalah Penyangga ujung geladak anjungan jembatan, yang juga menahan tanah, penimbunan pendekatan di belakang seluruhnya atau sebagian.
33. Box Type Abutment and Return Wall/ Jenis kotak Abutment dan Return Wall: Ketika dinding balik pada dua sisi diintegrasikan dengan abutment dan dinding belakang sejajar dengan abutment disediakan di ujung return dengan atau tanpa dinding internal tambahan sepanjang atau melintang, struktur ini disebut abutment tipe kotak dan dinding balik atau blok ujung.
34. Spill Through Abutment/ Tumpahan melalui Abutment: Abutment dimana tanah dibiarkan tumpah melalui celah sepanjang abutment seperti struktur kolom dimana kolom ditempatkan di bawah balok geladak dan celah di antaranya bebas untuk menumpahkan tanah.
35. Afflux : Naiknya muka air sungai langsung di hulu jembatan sebagai akibat terhalangnya aliran alami yang disebabkan oleh pembangunan jembatan dan pendekatannya.
36. Bearing Capacity/ Daya Dukung: Daya dukung suatu tanah/batuan yang dinyatakan sebagai tegangan dukung disebut sebagai daya dukungnya.
37. Safe Bearing Capacity/ Daya Dukung Aman : Tekanan maksimum yang dapat dipikul oleh tanah dengan aman tanpa risiko kegagalan geser dan sama dengan Daya Dukung Aman bersih ditambah tekanan asli lapisan penutup.
38. Cofferdam : Suatu bangunan sementara yang dibangun dengan tujuan untuk mengalirkan air atau tanah secukupnya untuk memungkinkan konstruksi atau melanjutkan tanpa pemompaan yang berlebihan dan untuk menopang tanah di sekitarnya.
39. Foundation/ Fondasi : Bagian jembatan yang bersentuhan langsung dan menyalurkan beban ke lapisan pondasi.
40. Pier/ Dermaga : Penyangga antara bangunan atas jembatan.
41. Abutment Pier : Didesain untuk kondisi yang bahkan jika salah satu bentang lengkung sisi runtuh akan aman. Umumnya disediakan setelah 3 atau 5 bentang di beberapa jembatan lengkung bentang.
42. Retaining Wall : Dinding yang didesain untuk menahan tekanan timbunan tanah di belakang.
43. Return Wall / Dinding Balik : Dinding yang berdekatan dengan abutment umumnya sejajar dengan jalan atau melebar ke atas untuk menambah lebar dan ditinggikan sampai ke puncak jalan.
44. Toe wall : Tembok yang dibangun di ujung kemiringan tanggul tanah untuk mencegah longsornya tanah dan/atau goncangan pada tanggul.
45. Wing Wall/ Dinding Sayap : Tembok yang berdekatan dengan abutment dengan bagian atasnya sampai RTL dekat abutment dan miring ke bawah sampai ke permukaan tanah atau sedikit di atas ujung yang lain. Ini umumnya pada 45 derajat terhadap alinyemen jalan atau sejajar dengan sungai dan mengikuti profil tepian tanah.
46. Substruktur : Struktur jembatan seperti pier dan abutment di atas pondasi dan menyangga superstruktur. Ini harus mencakup pengembalian dan dinding sayap tetapi tidak termasuk bantalan.
47. Well Foundations/ Pondasi Sumur : Suatu jenis pondasi yang sebagian strukturnya berongga, yang umumnya dibangun sebagian dan dibenamkan melalui tanah atau air sampai kedalaman yang ditentukan dengan cara membuang tanah melalui lubang keruk.
48. Tilt of Well/ Kemiringan Sumur : Kemiringan sumbu sumur dari vertikal dinyatakan sebagai garis singgung sudut antara sumbu sumur dan vertikal.
49. Shift of Well/ Pergeseran Sumur : Pergeseran horizontal pusat sumur pada alasnya pada posisi akhirnya dari posisi yang direncanakan.
50. Skew Angle of Bridge/ Sudut kemiringan Jembatan : Merupakan sudut antara tegak lurus arah arus lalu lintas dengan arah arus sungai.
Semoga Bermanfaat
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai 50 Istilah Penting dalam Konstruksi Jembatan. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.