السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Manusia
memiliki kelemahan dan kekurangan. Tanpa pertolongan-Nya, manusia tidak
mungkin dapat berdiri dan melangkah dengan pasti. Salah satu pintu
mendapat pertolongan-Nya adalah melalui doa. Doa mencitrakan ketundukan
dan kepasrahan kepada Yang Maha Mengabulkan Doa. Justru ketundukan itu
bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang bersinar terang.
Rasulullah Saw. bersabda, “Doa itu adalah senjata orang beriman, sendi agama, dan cahaya langit serta bumi.” (HR. Al-Hakim)
‘Ya
Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki,
anak hamba-Mu yang perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu.
Pengadilan-Mu terhadap diriku telah berlaku. Qadha’-Mu terhadap diriku
adil. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap asma yang menjadi milik-Mu,
yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau seperti yang Engkau turunkan
di dalam Kitab-Mu, atau seperti yang Engkau ajarkan kepada seseorang
dari makhluk-Mu, atau seperti yang Engkau khususkan di sisi-Mu dalam
ilmu ghaib, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai musim semi hatiku,
cahaya pandanganku, terangnya kesedihanku dan hilangnya kekhawatiranku.
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّد
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Rasulullah Saw. bersabda, “Doa itu adalah senjata orang beriman, sendi agama, dan cahaya langit serta bumi.” (HR. Al-Hakim)
“Tidak
ada gunanya menghindar dari qadar, sedangkan doa mendatangkan manfaat
terhadap apa yang sudah turun dan terhadap apa yang belum turun.
Sesungguhnya, musibah itu benar-benar turun. Lalu, doa menghadangnya
hingga keduanya saling menyerang sampai hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)
ada gunanya menghindar dari qadar, sedangkan doa mendatangkan manfaat
terhadap apa yang sudah turun dan terhadap apa yang belum turun.
Sesungguhnya, musibah itu benar-benar turun. Lalu, doa menghadangnya
hingga keduanya saling menyerang sampai hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)
Disebutkan di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw. berdoa saat ditimpa kesusahan, Laa
ilaahailallahul adziimul haliim, laa ilaahailallahu rabbul arsyil
adziim, laa ilaahailallahu rabbus samaa waati wa rabbul ardhi rabbul
arsyil kariim. “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung
lagi Maha Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Arsy yang agung. Tiada
Tuhan selain Allah Tuhan langit, Tuhan bumi, Tuhan Arsy yang mulia.”
ilaahailallahul adziimul haliim, laa ilaahailallahu rabbul arsyil
adziim, laa ilaahailallahu rabbus samaa waati wa rabbul ardhi rabbul
arsyil kariim. “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung
lagi Maha Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Arsy yang agung. Tiada
Tuhan selain Allah Tuhan langit, Tuhan bumi, Tuhan Arsy yang mulia.”
Dari Anas Ra., bahwa jika ada sesuatu yang membuat Nabi Saw. bersedih, beliau membaca, Ya hayyu ya qayyum birahmatika astaghiits. “Wahai
Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku
memohon pertolongan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Sunni)
Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku
memohon pertolongan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Sunni)
Dari Abu Bakrah, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, doa orang yang kesusahan adalah, Allahumma rahmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii tharfata aynin, wa ashlih lii sya’nii kulluh, laa ilaahailla anta.
“Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Jangan biarkan aku sekejap mata
pun, dan perbaikilah urusanku semuanya, tiada Tuhan selain Engkau.” (HR.
Abu Daud, Ibnu Hibban, dan Ibnu Sunni)
“Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Jangan biarkan aku sekejap mata
pun, dan perbaikilah urusanku semuanya, tiada Tuhan selain Engkau.” (HR.
Abu Daud, Ibnu Hibban, dan Ibnu Sunni)
Dari
Asma binti Umais dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Ketahuilah,
akan kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dapat engkau baca saat
kesusahan, yaitu, Allah, Allah, Rabbi, aku tdak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” (HR. Abu Daud)
Asma binti Umais dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Ketahuilah,
akan kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dapat engkau baca saat
kesusahan, yaitu, Allah, Allah, Rabbi, aku tdak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” (HR. Abu Daud)
Dari
Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Doa
Dzun-Nun (Nabi Yunus As.) yang dibaca saat dia berada di dalam perut
ikan paus adalah, Laa ilaahailalla anta subhanaka inni kuntu minazh zhaalimiin. (Tiada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim) (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Doa
Dzun-Nun (Nabi Yunus As.) yang dibaca saat dia berada di dalam perut
ikan paus adalah, Laa ilaahailalla anta subhanaka inni kuntu minazh zhaalimiin. (Tiada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim) (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Dari
Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Tidak ada
kekhawatiran dan kesedihan yang menimpa seorang hamba hingga dia
mengucapkan, Allahumma inni abdukabnu abdikabnu amatik, naa
shiyatii biyadik, maa dhin fiyya hurmuk, adlun fiyya qadha’uk, as aluka
bikullismin huwa lak, sammayta bihi nafsak, aw anzaltahu fii kitabik, aw
allamtahu ahadan min khalqika awis ta’tsarta bihi fii ‘alimil ghaibi
indak, ant taj’ alal qur’aana rabbi’a qalbii, wa nuura basharii, wa
jilaa ‘a huznii wa dzahaaba hammiy. melainkan Allah menghilangkan kekhawatiran dan kesedihannya serta mengubahnya menjadi kegembiraan’.”
Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Tidak ada
kekhawatiran dan kesedihan yang menimpa seorang hamba hingga dia
mengucapkan, Allahumma inni abdukabnu abdikabnu amatik, naa
shiyatii biyadik, maa dhin fiyya hurmuk, adlun fiyya qadha’uk, as aluka
bikullismin huwa lak, sammayta bihi nafsak, aw anzaltahu fii kitabik, aw
allamtahu ahadan min khalqika awis ta’tsarta bihi fii ‘alimil ghaibi
indak, ant taj’ alal qur’aana rabbi’a qalbii, wa nuura basharii, wa
jilaa ‘a huznii wa dzahaaba hammiy. melainkan Allah menghilangkan kekhawatiran dan kesedihannya serta mengubahnya menjadi kegembiraan’.”
‘Ya
Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki,
anak hamba-Mu yang perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu.
Pengadilan-Mu terhadap diriku telah berlaku. Qadha’-Mu terhadap diriku
adil. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap asma yang menjadi milik-Mu,
yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau seperti yang Engkau turunkan
di dalam Kitab-Mu, atau seperti yang Engkau ajarkan kepada seseorang
dari makhluk-Mu, atau seperti yang Engkau khususkan di sisi-Mu dalam
ilmu ghaib, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai musim semi hatiku,
cahaya pandanganku, terangnya kesedihanku dan hilangnya kekhawatiranku.
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)
اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
"
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai kepentingan terbesar
kami dan janganlah Engkau jadikan musibah kami di dalam urusan agama
kami, duhai Dzat yang Maha Mengasihi dan Menyayangi".
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai kepentingan terbesar
kami dan janganlah Engkau jadikan musibah kami di dalam urusan agama
kami, duhai Dzat yang Maha Mengasihi dan Menyayangi".
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّد
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Doa Rasulullah Ketika Menghadapi Kesulitan dan Kekhawatiran. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.